SERIBUPOST, Pembahasan dalam makalah adalah bagian yang membahas sebuah tema atau judul yang diangkat, pembahasan juga berisi jawaban dari pertanyaan pertanyaan yang ada pada rumusan masalah.
Berikut ini seribupost berikan contoh pembahasan pada makalah makalah yang berjudul ‘ Kerajinan Bahan Lunak dan Wirausaha ”
BAB II
Pembahasan
Kerajinan Bahan Lunak dan Wirausaha
Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Kekayaan alam ini menghasilkan bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai produk kerajinan. Kegiatan membuat kerajinan berawal dari dorongan kebutuhan manusia untuk membuat alat atau barang yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, produk kerajinan berorientasi pada aspek fungsional. Kerajinan sebagai karya fungsional tidak cukup hanya memenuhi aspek fungsi saja melainkan memerlukan sentuhan keindahan (estetik) untuk meningkatkan kualitasnya. Nilai estetik pada karya kerajinan dapat dilihat dari aspek bentuk, warna, ragam hias, dan fungsinya. Dalam aspek ekonomi produk kerajinan merupakan lahan subur sebagai mata pencaharian yang menjanjikan investasi besar dalam perkembangan pariwisata dan globalisasi perdagangan dewasa ini.
- Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
- Pengertian Kerajinan dari Bahan Lunak
Kerajinan dari bahan lunak merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat lunak, beberapa bahan lunak yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan, yaitu seperi berikut :- Bahan Lunak Alami
Bahan lunak alami adalah bahan lunak yang diperoleh dari alam sekitar dan cara pengolahannya juga secara alami tidak dicampur dengan bahan buatan. Contoh bahan lunak alami yang kita kenal adalah tanah liat, serat alam, dan kulit. - Bahan Lunak Buatan
Bahan lunak buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah menjadi lunak. Beragam karya kerajinan dari bahan lunak buatan dapat dibuat berdasarkan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan bisa berupa bubur kertas, gips, fiberglas, lilin, sabun, spons, dan sebagainnya.
- Bahan Lunak Alami
- Aneka Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Produk kerajinan dari bahan lunak sangat beragam, mulai dari karya kerajinan yang digunakan untuk kebutuhan fungsi pakai dan karya kerajinan untuk hiasan. Berikut ini contoh produk kerajinan dari bahan lunak :- Kerajinan Tanah Liat
Kerajinan yang dibuat dari bahan tanah liat sering dikenal orang dengan kerajinan keramik. Contohnya : gerabah, vas bunga, guci, piring. - Kerajinan Serat Alam
Bahan-bahan serat alam dapat menghasilkan kerajinan tangan yang beraneka ragam, misalnya tas, dompet, topi, alas meja, tempat lampu. Teknik pembuatan kerajinan dari serat alam ini sebagian besar dibuat dengan cara menganyam. - Kerajinan Kulit
Kerajinan ini menggunakan bahan baku dari kulit yang sudah dimasak, kulit mentah atau kulit sintetis. Contohnya : tas, sepatu, wayang, dompet, jaket. Kulit yang dihasilkan dari hewan seperti : sapi, kambing, kerbau, buaya, dan lainnya dapat dijadikan sebagai bahan dasar kerajinan. - Kerajinan Gips
Gips merupakan bahan mineral yang tidak larut dengan air dalam waktu yang lama jika sudah menjadi padat. Secara umum, untuk semua produk gips diperlukan cetakan. Bahan utama pembuatan cetakan adalah silicone rubber, tetapi yang paling gampang dan mudah dicari adalah plastisin atau tanah liat. Fungsi kerajinan dari gips biasanya dapat berupa hiasan dinding, mainan, dan sebagainya. - Kerajinan Lilin
Pembuatan kerajinan bahan dasar lilin cukup sederhana dan mudah, dapat dilakukan oleh semua orang. Jika kita akan mengubah bentuknya menjadi benda kerajinan yang unik, tentunya perlu dicairkan dengan proses pemanasan diatas api/kompor. - Kerajinan Sabun
Kerajinan dari sabun sangat unik. Bahan yang diperlukan adalah sabun batangan. Sabun dapat diolah dengan dua cara. Pertama : mengukir sabun yang menghasilkan karya seperti binatang, buah, dan flora ukiran. Kedua : membentuk sabun, yaitu: sabun diparut hingga menjadi bubuk, dicampur dengan sagu dan sedikit air, lalu dibuat adonan baru seperti membuat bentuk dari plastisin. - Kerajinan Bubur Kertas
Proses pembuatan bubur kertas dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini :- Siapkan kertas bekas, misalnya kertas tisu atau kertas Koran. Robek atau gunting menjadi potongan-potongan kecil.
- Masukkan potongan kertas kedalam baskom atau ember plastic. Kemudian, siram dengan air hangat.\
- Masukan 1 sendok the garam. Garam bermanfaat untuk menghindarkan kertas menjadi busuk.
- Potongan kertas yang telah direndam dan diberi garam ini didiamkan selama 1-2 hari hingga menjadi lunak.
- Dua hari kemudian atau setelah kertas menjaadi lunak dan hanur, saring menggunakan kain. Keempat tepi kain disatukan dan plintir, hingga air akan terpisah dari ampasnya.
- Buang air perasan kertas. Kemudian, masukan kembali potongan kertas yang sudah diperas airnya kedalam wadah dan remas-remas hingga hancur. Tambahkan sedikit air ketika meremasnya.
- Buat larutan pasta dengan mencampur 2 sendok makan tepung kanji dengan air secukupnya. Apabila pasta terlalu cair, penggunaan tepung kanji dapat ditambah.
- Campur adonan kertas dengan pasta. Rema-remas hingga tercampur merata dan didapat adonan bubur kertas yang liat sehingga mudah dibentuk.
- Kerajinan Tanah Liat
- Fungsi Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Fungsi produk kerajinan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
fungsi karya kerajinan sebagai benda pakai dan fungsi karya
kerajinan sebagai benda hias.- Karya Kerajinan sebagai Benda Pakai
Karya kerajinan sebagai benda pakai meliputi segala bentuk
kerajinan yang digunakan sebagai alat, wadah, atau dikenakan sebagai pelengkap busana. Sebagai benda pakai, produk karya kerajinan yang diciptakan mengutamakan fungsinya, adapun unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung. Berikut contoh karya kerajinan sebagai benda pakai. - Karya Kerajinan sebagai Benda Hias
Karya kerajinan sebagai benda hias meliputi segala bentuk kerajinan yang dibuat dengan tujuan untuk dipajang atau digunakan sebagai hiasan atau elemen estetis. Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan. Berikut contoh karya kerajinan sebagai benda hias.
- Karya Kerajinan sebagai Benda Pakai
- Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan
dari Bahan Lunak Pembuatan produk kerajinan harus memperhatikan unsur
estetika dan ergonomis.- Unsur Estetika
Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan. Keindahan adalah nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman estetis yang diperoleh ketika seseorang mencerap objek seni atau dapat pula dipahami sebagai sebuah objek yang memiliki unsur keindahan.
Nilai-nilai keindahan (estetik) atau keunikan karya seni memiliki prinsip: kesatuan (unity), keselarasan (harmoni), keseimbangan (balance), dan kontras (contrast) sehingga menimbulkan perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa senang. - Unsur Ergonomis
Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah seperti berikut:- Keamanan (security) yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan produk kerajinan tersebut.
- Kenyamanan (comfortable), yaitu kenyamanan apabila produk kerajinan tersebut digunakan. Barang yang enak digunakan disebut barang terap. Produk kerajinan terapan adalah produk kerajinan yang memiliki nilai praktis yang tinggi.
- Keluwesan (flexibility), yaitu keluwesan penggunaan. Produk kerajinan adalah produk terap/pakai, yaitu produk kerajinan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya. Produk terap/pakai dipersyaratkan memberi kemudahan dan keluwesan penggunaan agar pemakai tidak mengalami kesulitan dalam penggunaannya.
- Unsur Estetika
- Motif Ragam Hias pada Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Indonesia sangat kaya dengan keragaman produk kerajinan dengan berbagai macam ragam hias yang tersebar diseluruh tanah air. Ragam hias Nusantara pada umumnya memiliki muatan nilai tradisi dengan kekhasan dan keragamannya masing-masing. Di samping perbedaan-perbedaan terdapat pula persamaan – persamaannya, misalnya jenis, bentuk, motif hias, pola susunan,
pewarnaan, bahkan nilai simbolisnya. Berbagai motif ragam hias yang dapat digunakan untuk menghias karya kerajinan antara lain seperti berikut.- Motif Realis
Motif realis ialah motif yang dibuat berdasarkan bentuk – bentuk nyata yang ada di alam sekitar seperti bentuk tumbuh – tumbuhan, bentuk hewan atau binatang, bentuk batu-batuan, bentuk awan, matahari, bintang, bentuk pemandangan alam. - Motif Geometris
Motif geometris ialah motif yang mempunyai bentuk teratur
dan dapat diukur menggunakan alat ukur. Contoh: bentuk segi
empat, segitiga, lingkaran, kerucut, dan silinder.
Motif geometris merupakan motif tertua dalam ragam hias
karena sudah dikenal sejak zaman prasejarah. Motif geometris
berkembang dari bentuk titik, garis, atau bidang yang berulang
dari yang sederhana sampai dengan pola yang rumit. Hampir
di seluruh wilayah Nusantara ditemukan motif ini. Motif hias
geometris antara lain meander, pilin, lereng, banji, kawung,
jlamprang, dan tumpal. - Motif Dekoratif
Pengertian dekoratif adalah menggambar dengan tujuan mengolah suatu permukaan benda menjadi lebih indah. Gambar dekoratif berupa gambar hiasan yang perwujudannya tampak rata, kesan ruang jarak jauh dekat atau gelap terang tidak terlalu ditonjolkan. Untuk memperoleh objek gambar dekoratif, perlu dilakukan deformasi atau penstiliran alami. Bentuk-bentuk objek di alam disederhanakan dan digayakan tanpa meninggalkan bentuk aslinya. Misalnya, bunga, hewan, tumbuhan yang digayakan. Kesan tentang bunga, hewan, tumbuhan harus masih ada pada motif itu. Berikut contoh motif dekoratif. - Motif Abstrak
Motif abstrak merupakan motif yang tidak dikenali kembali objek asal yang digambarkan atau memang benar-benar abstrak karena tidak menggambarkan objek-objek yang terdapat di alam maupun objek khayalan gubahan objek alam serta tidak menggunakan unsur tulisan yang terbaca. Motif abstrak di sini menggunakan bentuk yang lebih bebas, bukan geometris. Berikut ini contoh motif abstrak.
- Motif Realis
- Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Ada beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan lunak. Teknik tersebut disesuaikan dengan bahan yang digunakan. Adapun teknik yang dapat digunakan untuk membuat karya kerajinan dari bahan lunak antara lain membentuk, menganyam, menenun, dan mengukir.- Membentuk
Teknik membentuk biasanya digunakan untuk membuat karya kerajinan dari tanah liat. Macam-macam teknik membentuk antara lain seperti berikut.
1) Teknik Coil (Lilit Pilin) Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti coil, lempengan atau pijat jari merupakan teknik pembentukan tanah liat yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh para seniman dan perajin keramik.
2) Teknik Putar Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh para perajin keramik. Perajin keramik tradisional biasanya menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat putar kaki (kick wheel). Para perajin bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentuk-bentuk yang sama seperti gentong dan guci.
3) Teknik Cetak Ada dua teknik pembentukan karya kerajinan dari bahan lunak yaitu: sekali cetak (cire verdue), dan cetak berulang. Teknik sekali cetak ialah teknik cetak yang menghasilkan sekali cetakan dan tidak dapat diperbanyak. Teknik cetak berulang (bi valve), ialah teknik mencetak yang dapat memproduksi karya dengan jumlah yang banyak dengan bentuk dan ukuran yang sama. Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, seperti alat alat rumah tangga: piring, cangkir, mangkok, dan gelas. - Menganyam
Teknik menganyam dapat digunakan untuk pembuatan karya kerajinan dari bahan lunak dengan karakteristik tertentu. Bahan baku yang digunakan untuk membuat karya kerajinan dengan teknik menganyam ini berasal dari berbagai tumbuhan yang diambil seratnya, seperti rotan, bambu, daun lontar, daun pandan, serat pohon, pohon pisang, enceng gondok. Contoh karya kerajinan dengan teknik menganyam: keranjang, tikar, topi, dan tas. - Menenun
Teknik menenun pada dasarnya hampir sama dengan teknik menganyam, perbedaannya hanya pada alat yang digunakan. Untuk anyaman, kita cukup melakukannya dengan tangan (manual) dan hampir tanpa menggunakan alat bantu, sedangkan pada kerajinan menenun kita menggunakan alat yang disebut lungsin dan pakan. Pada beberapa daerah di wilayah Nusantara terdapat kesamaan teknik namun berbeda Prakarya dan Kewirausahaan 19 dalam ragam hiasnya. Hal inilah yang menjadi ciri khas dari suatu daerah dengan daerah lain. Misalnya kain ulos dari Batak, Kain tapis dari Lampung, kain torso dari Jepara, dan kain songket yang dibuat di Sumatra, Bali, Kalimantan dan Sumbawa. - Membordir
Ketika memakai pakaian, hal yang perlu diperhatikan selain mempertimbangkan aspek kegunaan dan kenyamanan, perlu juga diperhatikan aspek keindahannnya. Salah satu yang dapat ditonjolkan dari pakaian dan kebutuhan sandang lainnya adalah hiasannya. Di samping batik, penerapan motif atau ragam hias pada pakaian dapat juga diterapkan dengan bordir. Bordir merupakan hiasan dari benang pada kain. Istilah lain yang hampir sama dengan bordir adalah sulam. - Mengukir
Teknik mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda yang diukir. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus (krawangan), ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), dan ukiran utuh. Pada umumnya, teknik mengukir diterapkan pada bahan kayu. Namun, teknik ini dapat pula diterapkan pada bahan lunak seperti sabun padat dan lilin.
- Membentuk
- Contoh teknik pembuatan karya kerajinan dari bahan lunak:
No Bahan Teknik- Tanah Liat
Membentuk dengan teknik coil
Membentuk dengan teknik putar
Membentuk dengan teknik cetak - Serat Alam Menganyam
Menenun, membordir - Kulit Mengukir
- Gibs Membentuk dengan teknik cetak
Mengukir - Lilin
Mengukir
Membentuk dengan teknik cetak - Sabun Mengukir
- Bubur Kertas Membentuk dengan teknik coil
Membentuk dengan teknik cetak
- Tanah Liat
- Pengertian Kerajinan dari Bahan Lunak
- Wirausaha di Bidang Kerajinan
- Kebutuhan Pasar Produk Kerajinan
Indonesia sangat kaya baik dari kekayaan alam maupun budayanya. Komoditas produk negara Indonesia banyak dikenal di mancanegara. Misalnya, furniture, dan kerajinan. Ada banyak pengusaha asal Indonesia yang menggantungkan hidupnya dari usaha furniture dan kerajinan tersebut, baik yang sifatnya local maupun yang sudah go International. Apalagi di daerah lokasi sekitar pariwisata sudah bisa dipastikan banyak warga Indonesia yang berjualan produk kerajinan. Indonesia memiliki banyak tempat wisata dan menjadi prospek bisnis kerajinan yang sangat baik. - Menganlisis Peluang Usaha Produk Kerajinan
Menganalisis peluang usaha pada produk kerajinan dimaksudkan untuk menemukan peluang dan potensi usaha. Analisis SWOT adalah suatu kajian terhadap lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Analisis SWOT pada usaha produk kerajinan didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif adalah dengan memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), serta meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (threats). - Peluang Usaha Produk Kerajinan
Ada banyak cara bagi wirausaha kerajinan untuk mengembangkan ide peluang usahanya, diantaranya memberikan kebebasan dan dorongan kreativitas kepada para perajin atau karyawan. Pengembangan ide harus dilakukan secara terus-menerus agar wirausaha dapat memenangkan persaingan. - Menciptakan Peluang Usaha Produk Kerajinan
- Ide Usaha
Factor-faktor yang dapat memunculkan ide usaha produk kerajinan yaitu faktor internal - Pengetahuan yang dimiliki
- Pengalaman dari individu itu sendiri
- Pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah
- Intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri
- Faktor eksternal
- Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan
- Kesulitan yang dihadapi sehari-hari
- Kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain
- Pemikiran besar untuk menciptakan sesuatu yang baru
- Ide Usaha
- Langkah-Langkah Melakukan Wirausaha
- Tahap Memulai
Tahap dimana seseorang berniat melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan “franchising”. Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan. - Tahap Melaksanakan Usaha
Dalam tahap ini, seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, sumber daya manusia, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi. - Tahan Mempertahankan Usaha
Tahap dimana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi. - Tahap Mengembangkan Usaha
Tahap dimana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan, perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.
- Tahap Memulai
- Kebutuhan Pasar Produk Kerajinan
——————————————————————————————————
Itulah contoh pembahasan pada makalah, semoga artikel kali ini bisa membantu. Selamat bertugas !!!